
Kamerad Dalam Keyakinan: Pater Joop Beek, SJ dan Jaringan BA Santamaria di Asia Tenggara
Ilustrasi oleh Alit Ambara (Nobodycorp) TANGGAL 6 Desember 1975, beberapa jam setelah tentara Indonesia bergerak dalam invasi ke Timor Leste, Harry Tjan, salah
Ilustrasi oleh Alit Ambara (Nobodycorp) TANGGAL 6 Desember 1975, beberapa jam setelah tentara Indonesia bergerak dalam invasi ke Timor Leste, Harry Tjan, salah
Kredit ilustrasi: www.hidayatullah.com BELAKANGAN kita disuguhkan dengan perdebatan tentang radikalisme dan niqab. Konon, Menteri Agama berniat untuk melarang cadar dan celana cingkrang di Kementerian yang
Kredit ilustrasi: BUSET Indonesian Magazine in Australia “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka
Tendensi aktivisme borjuis-liberal tidak dapat dilepaskan dari dominasi ilmu sosial borjuis.
“Waktu saya belajar sejarah Asia Tenggara di universitas tahun 1990an, saya tidak habis pikir, kok bisa ada peristiwa sebesar dan sehebat ini tapi pengetahuan kita tentangnya sedemikian kecil. Sebagai sejarahwan, saya lihat ada kebutuhan untuk investigasi yang lebih mendalam guna membongkar sejarah yang digelapkan oleh pembunuh-pembunuh itu. Sebagai manusia biasa yang peduli dengan prinsip-prinsip moral, saya benci dengan rezim Suharto. Rezim itu berfungsi sebagai attack dog buat modal asing dan jadi penuh dengan pejabat-pejabat bodoh dan brutal, orang dengan watak preman yang sama sekali tidak peduli dengan prinsip HAM, yang mengkhianati prinsip kemerdekaan, membunuh dan menyiksa orang Indonesia sendiri, dan kemudian menjual kekayaan tanah airnya kepada konglomerat multinasional dengan harga murah.”
Lelucon Coki: manuver public relations untuk mendandani perburuan vulgar akan perhatian di era ekonomi perhatian
Ilustrasi: Illustruth KETIKA D.N. Aidit, yang saat itu baru berusia 27 tahun, mengambil alih kepemimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Januari 1951, partai ini adalah organisasi
Pertanyaannya, ada apa setelah kritik?
Sudjojono adalah salah satu seniman yang terlibat dalam pendirian Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) dan Seniman Indonesia Muda (SIM). Persagi dikenal sebagai organisasi seniman lukis pertama di Indonesia yang membubuhkan kata Indonesia pada nama organisasinya. Penggunaan nama Indonesia ini membuktikan adanya semacam komitmen untuk mengusung identitas yang membawa aliran baru, paham baru, dan falsafah baru, sesuai kenyataan yang ada (Subandi, 2000: 120). Persagi seringkali dikatakan sebagai tonggak dimulainya era baru, kesadaran baru, pengetahuan baru, dan tradisi baru dalam seni lukis di Indonesia. Persagi dengan menggunakan kata “Indonesia” juga turut menegaskan identitas kebangsaan. Bertopang pada dasar pikiran yang demikian, banyak pengamat seni mengatakan bahwa Persagi merepresentasikan nasionalisme yang paling nyata dalam bidang kesenian dan kebudayaan.
Kredit foto: www.beritaflash.com MELIHAT perkembangan terkini dalam ekspresi keislaman di Indonesia saat ini, sulit rasanya untuk tidak berkesimpulan bahwa kekayaan ajaran moral dan etika keislaman
Mahasiswa pascasarjana adalah irisan antara kaum pseudo-akademis dan kaum pekerja dalam jumlah besar yang sulit terserap sepenuhnya dalam pasar, sehingga terpaksa masuk dalam situasi prekariat.
[Teks berikut sebelumnya disampaikan pada kesempatan Karya Latihan Bantuan Hukum (Kalabahu) untuk buruh se-Jabodetabek yang diadakan oleh LBH Jakarta. Karena tujuannya demi pelatihan dasar tentang
Daftarkan email Anda untuk menerima update konten kami.