IP Press – IndoPROGRESS https://indoprogress.com Media Pemikiran Progresif Sat, 11 Feb 2017 13:22:00 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.3 https://indoprogress.com/wp-content/uploads/2021/08/cropped-logo-ip-favicon-32x32.png IP Press – IndoPROGRESS https://indoprogress.com 32 32 Jurnal Indoprogress I/ Januari 2014 https://indoprogress.com/2014/01/jurnal-indoprogress-i-januari-2014/ Sun, 12 Jan 2014 19:46:58 +0000 https://indoprogress.com/?p=10592

SEJAK Peristiwa G30S 1965, gerakan dan pemikiran politik Kiri, khususnya Marxisme, secara politik, budaya, dan hukum dinyatakan terlarang. Walaupun menyisakan kalimat bahwa “kecuali untuk kegiatan yang bersifat akademik,” tetapi praktis pengajaran Marxisme sebagai ilmu pengetahuan, menghilang dari kurikulum dan proses belajar mengajar.

Akibat pelarangan ini, hampir setengah abad dunia ilmu pengetahuan di Indonesia berjalan terpincang-pincang. Para pengajar, peserta didik, dan kaum terdidik hanya mengetahui Marxisme sebagai sesuatu yang buruk, dan pengetahuan itu diperolehnya tidak melalui sebuah pergumulan intelektual yang serius melainkan sebagai hasil dari dogma. Sehingga, hampir setengah abad pula, dunia akademis di Indonesia hanya berfungsi sebagai tempat “peribadatan,” yang memuja-muji dan mengamini satu sumber pengetahuan tertentu.

Setelah Soeharto jatuh, pengetahuan tentang Marxisme mulai bermunculan secara terbuka dan sporadis. Namun secara politik dan hukum, Marxisme tetap dianggap sebagai barang haram, yang terlarang penyebarannya. Dan seperti sebelumnya, lembaga pendidikan tetap kukuh dalam keterbelakangannya, bangga dengan posisinya sebagai tempat “peribadatan.”

]]>
Neoliberalisme, Krisis dan Perlawanan Rakyat https://indoprogress.com/2013/01/neoliberalisme-krisis-dan-perlawanan-rakyat/ Wed, 09 Jan 2013 19:44:43 +0000 https://indoprogress.com/?p=10586

Jurnal Indoprogress III/ Januari 2013

Krisis ekonomi 1997 memberikan pemahaman kepada rakyat Indonesia bahwa rezim ekonomi politik otoriter Orde Baru Soeharto yang saat masih berkuasa, tidak bisa lagi dipertahankan. Rezim orba saat itu dinilai telah menjerumuskan mayoritas rakyat ke dalam jurang deprivasi dan kehancuran.

Tidak heran jika kemudian momen krisis menjadi titik berangkat yang tidak dapat didatangi kembali bagi sejarah Indonesia, sehingga rakyat Indonesia bangkit melawan untuk menumbangkan rezim kekuasaan yang menyokong sistem ekonomi yang menghasilkan krisis. Pada tahap inilah massa rakyat terlibat aktif dalam panggung sejarah negeri ini.

Pada masa kekinian kita, krisis kembali masuk dalam perbincangan umum khalayak di Indonesia. Bedanya, krisis saat ini terjadi langsung di jantung kapitalisme itu sendiri, yakni Amerika Serikat. Ditandai dengan bangkrutnya Bank Investasi terbesar keempat di AS, Lehman’s Brother, karena gagal bayar kredit perumahan sekunder, ekonomi Amerika Serikat dihantam oleh krisis ekonomi yang serius. Imbas dari krisis ekonomi yang terjadi di AS segera merambat ke negara-negara lain. Yunani, Portugal, Spanyol dan Italia adalah negara-negara di kawasan Eropa yang mengalami dampak langsung dari krisis ekonomi di AS, yang membuat mereka kemudian harus terjerembab dalam krisis surat utang negara (sovereign debt)

KLIK UNTUK PEMESANAN

]]>
Islam Politik: Sebuah Analisa Marxis https://indoprogress.com/2012/06/islam-politik-sebuah-analisa-marxis-deepa-kumar/ Tue, 12 Jun 2012 19:16:54 +0000 https://indoprogress.com/?p=10563

Judul: ISLAM POLITIK: Sebuah Analisis Marxis
Penulis: Deepa Kumar
Editor: Coen Husain Pontoh
Penerbit: Resist Book Yogyakarta
ISBN: 978-979-1098-07-6
Jenis Cover: Soft Cover
Halaman: 74 halaman
Text Bahasa: Indonesia
Harga: Rp 25.000,-

DESKRIPSI

Secara umum, kaum Islamis mungkin berperang melawan imperialisme, namun mereka tak berprinsip anti imperialis. Jika kita melihat contoh historis, kita bisa menemukan kasus dimana kaum Islamis mampu mengorganisir massa melawan imperialisme dan dimana mereka berkolaborasi dengan kekuatan imperialis.

Singkatnya, kita sering menemukan bahwa kelompok Islamis adalah entitas yang melayani diri mereka sendiri dan tak berprinsip anti imperialis. Untuk itulah kita sebaiknya tidak membuat kesalahan yang berlawanan atas tawaran dukungan untuk kaum Islamis di semua kurun waktu sejarah. Sebaliknya, sebuah analisa historis yang konkret dan penilaian kasus per kasus sangat penting untuk menentukan kapan kita menawarkan dukungan kritis pada partai-partai Islam politik.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Bab I Islam, Politik dan Islam Politik
Bab 1.1 Pengantar
Bab 1.2 Islam, Islam Politik dan Sekulerisme
Bab 1.3 Kegagalan Islam revivalis
Bab II Kebangkitan Islam Politik
Bab II.1 Imperialisme Amerika Serikat dan Islam Politik
Bab II.2 Kegagalan Nasionalisme Sekuler
Bab II.3 Kegagalan Partai-Partai Komunis
Bab II.4 Krisis ekonomi dan basis kelas Islamisme
Bab III Islam Politik: Keberuntungan yang campur aduk
Bab III.1 Imperialisme, kiri dan Islam politik
Bab IV Kesimpulan

BIOGRAFI SINGKAT

Deepa Kumar, adalah Associate Professor bidang Studi Media (Media Studies) dan Studi Timur Tengah (Middle East Studies), di Rutgers University, New York, Amerika Serikat. Buku pertamanya, Outside the Box: Corporate Media Globalization and the UPS Strike, University of Illinois Press, 2007. Buku kedua yang segera terbit Islamophobia and the Politics of Empire, Haymarket Books, 2012. Ia kini tengah mengerjakan buku ketiganya, Political Islam, U.S. foreign policy and the media.

Coen Husain Pontoh, mahasiswa Ilmu Politik di Graduate Center For Workers Education, Brooklyn College, City University of New York (CUNY), dan pemimpin redaksi Jurnal IndoPROGRESS.

]]>
Merayakan Perdebatan https://indoprogress.com/2012/01/jurnal-indoprogress-ii-januari-2012-merayakan-perdebatan/ Wed, 04 Jan 2012 19:33:04 +0000 https://indoprogress.com/?p=10575

Jurnal Indoprogress II/ Januari 2012

Dalam edisi kali ini, kami mengangkat tema utama ‘Merayakan Perdebatan.’ Seluruh artikel yang terhimpun dalam tema utama ini, telah muncul dalam IndoPROGRESS versi online. Dengan memunculkan tema Perdebatan ini, kami ingin merangsang bangkitnya kembali tradisi perdebatan ilmiah yang pernah menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan pergerakan dan intelektual di negeri ini.

Kemudian, mulai edisi ini kami mulai menggabungkan antara artikel opini yang bersifat advokasi, dengan artikel yang ditulis dengan lebih mendalam dan sistematis sesuai standar akademik, yang dimuat dalam rubrik Gagasan.

Melalui kombinasi ini, kami berharap IndoPROGRESS menjadi jurnal yang bisa memfasilitasi kebutuhan pergerakan sekaligus wadah refl eksi dan pengembangan pemikiran kiri yang berwibawa.

]]>
Agama dan Negara https://indoprogress.com/2011/09/jurnal-indoprogress-i2011-agama-dan-negara/ Wed, 31 Aug 2011 19:21:13 +0000 https://indoprogress.com/?p=10567

Jurnal Indoprogress I/ September 2011

Pada edisi pertama ini, kami mengangkat tempa “Agama dan Negara Jejak Persilangan Kekerasan.” Dalam edisi perdana yang disunting dari artikel-artikel versi online ini, dibagi ke dalam tiga rubrik: pertama, rubrik Analisis yang coba memotret sejarah dan pasang-surut hubungan antara Islam politik dan Negara di Indonesia.

Di sini kami coba mengintrodusir pendekatan ekonomi politik dalam membaca hubungan itu; kedua, rubrik persilangan kekerasan yang melihat kasus-kasus kekerasan sektarian yang difasilitasi negara; dan ketiga, rubrik liputan khusus yang menampilkan reportase lapangan tentang aksi kekerasan yang terjadi.

Bagaimana sebaiknya kita membaca kasus kekerasan sektarian, khususnya yang mengatasnamakan Islam, yang sangat menonjol saat ini? Meminjam kategorisasi dari filsuf Slavoj Zizek,2 jenis kekerasan yang terjadi mulai dari kekerasan langsung/fisik (aksi bom bunuh diri, penyerangan, pengusiran, pembunuhan, perampokan dan perampasan harta milik kelompok yang berbeda penafsiran dari penafsiran umum dalam aspek-aspek tertentu ajaran Islam dan terhadap mereka yang bukan Islam), hingga kekerasan ideologis (rasisme, penghinaan, dan diskriminasi seksual) terhadap nilai-nilai yang dipandang tidak Islami.

Yang menarik, dari seluruh parade kekerasan sektarian ini, negara bertindak tegas hanya dalam kasus teror bom.3 Selain itu, negara melakukan pembiaran terhadap terjadinya tindak kekerasan yang merenggut korban jiwa tersebut.

]]>